Berita
Pelepasliaran 20 Satwa Liar: Kolaborasi PT BIA dan BKSDA Wilayah I Merauke Wujudkan Harmoni dengan Alam
27 Mei 2025
Merauke, 27 Mei 2025 – Sebanyak 20 satwa liar berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya dalam sebuah acara konservasi yang diselenggarakan oleh PT Bio Inti Agrindo (PT BIA) bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melalu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Merauke. Kegiatan ini berlangsung di sekitar Desa Boha dan menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung pemulihan ekosistem dan perlindungan keanekaragaman hayati Papua Selatan.
Pelepasliaran ini tidak sekadar menjadi agenda rutin konservasi, tetapi juga mencerminkan filosofi PT BIA dalam membangun koeksistensi harmonis antara manusia, alam, dan masa depan melalui praktik industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, perwakilan PT BIA menyampaikan bahwa pelepasliaran satwa ini merupakan wujud dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan pelestarian ekosistem.
“Kami sangat berharap satwa-satwa yang kembali ke alam hari ini dapat hidup sehat dan berkembang secara alami. Harapan kami lebih besar lagi: agar generasi mendatang bisa menikmati alam yang lebih seimbang dan lestari,” ujar perwakilan PT BIA dalam pidatonya.
Satwa yang dilepasliarkan merupakan hasil penanganan atas perdagangan ilegal satwa liar yang berhasil diselamatkan. Adapun jenis satwa yang dilepasliarkan antara lain:
• 1 ekor Ular Sanca Permata (Simalia amethistina) termasuk ke Appendix II – Cites
• 2 ekor Biawak Sepik (Varanus jobiensis)
• 1 ekor Biawak Bunga Tanjung (Varanus salvadorii) termasuk ke Appendix II – Cites
• 3 ekor Kadal Lidah Biru (Tiligua gigas)
• 12 ekor Kura-kura Leher Panjang (Chelodina novaeguineae)
Pihak BKSDA Wilayah I Merauke menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proyek konservasi resmi yang telah berjalan sejak 2024, dan dilaksanakan bersama masyarakat lokal serta perusahaan swasta. Tujuan utamanya adalah mendorong kembalinya satwa ke habitat aslinya, memperkuat populasi satwa liar, serta memutus rantai perdagangan ilegal yang merugikan kelestarian fauna Papua. Selain kegiatan pelepasliaran satwa, juga dilakukan sosialisasi kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kamung Boha, Distrik Muting, Merauke mengenai konservasi.