Berita

Berkolaborasi untuk Menguak Keanekaragaman Hayati yang ada di Suaka Margasatwa Danau Bian

25 Juni 2024
Berkolaborasi untuk Menguak Keanekaragaman Hayati yang ada di Suaka Margasatwa Danau Bian
Berkolaborasi untuk Menguak Keanekaragaman Hayati yang ada di Suaka Margasatwa Danau Bian
Berkolaborasi untuk Menguak Keanekaragaman Hayati yang ada di Suaka Margasatwa Danau Bian
Berkolaborasi untuk Menguak Keanekaragaman Hayati yang ada di Suaka Margasatwa Danau Bian
1 / 4

PT Bio Inti Agrindo (PT BIA) menjalin kerjasama strategis dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yakni penguatan fungsi kawasan konservasi keanekaragaman hayati suaka margasatwa danau Bian pada October 2023 lalu. Implementasi kerjasama ini salah satunya ialah inventarisasi, monitoring burung endemik, migran secara khusus dan juga pelestarian flora fauna.
Suaka Marga Satwa Danau Bian, sebuah kawasan konservasi yang kaya akan keanekaragaman hayati dan terletak di jantung Papua, Merauke dan berbatasan dengan areal konsesi PT BIA.


Tujuan Kajian
Kajian biodiversitas di Suaka Marga Satwa Danau Bian ini bertujuan untuk:

  1. Menilai Keanekaragaman Hayati: Melakukan inventarisasi dan analisis terhadap spesies flora dan fauna yang ada di kawasan ini. Data yang diperoleh diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kekayaan biodiversitas serta kondisi ekosistem Danau Bian.
  2. Melindungi Habitat Alami: Identifikasi dan pemetaan habitat kritis untuk spesies-spesies langka dan endemik yang memerlukan perlindungan khusus. Hal ini sangat penting untuk upaya konservasi dan pelestarian lingkungan jangka panjang.

Langkah-Langkah Kajian
Kolaborasi kajian biodiversity ini melibatkan Universitas Cendrawasih, Universitas Papua, PT. Aksioma Amerta Bumi dan juga Conservationist PT BIA dan Balai Besar KSDA Papua, Bidang KSDA Wilayah 1 Merauke. Kegiatan full dilapangan dimulai tanggal 25 Juni hingga 7 Juli 2024 ahli atas Vegetasi, Avifauna, Herpetofauna, Serangga, Mamalia dan Fauna perairan.
Bapak AG Martana, S.Hut., M.H Kepala BBKSDA Papua, membuka rapat persiapan  dan  beliau berpesan beberapa spesies penting menjadi perhatian khusus antara lain Grey Wallaby, Burung Jenjang Irian,  Echidna, Kakaktua Jambul Kuning dll. 

  1. Survei Lapangan: Tim peneliti melakukan survei lapangan yang mencakup pengamatan langsung terhadap spesies, pengambilan sampel, dan pemantauan kondisi habitat.
  2. Analisis Data: Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi pola distribusi spesies, keberagaman genetik, dan potensi ancaman terhadap ekosistem.
  3. Laporan dan Rekomendasi: Hasil kajian akan dirangkum dalam laporan komprehensif  serta publikasi jurnal burung migran yang akan memperkaya kajian literature untuk SM Bian. 
  4. Program Edukasi dan Penyuluhan: Masyarakat setempat dilibatkan dalam program edukasi untuk memahami pentingnya pelestarian biodiversitas dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Hasil temuan lapangan mencatat 80-90 jenis Avifauna, dengan penampakan berbagai jenis burung cendrawasih, termasuk Burung Cendrawasih Raja dan Burung Cendrawasih Besar. Selain itu, sekitar 10 jenis burung migrasi juga diamati, termasuk Burung Pelikan Australia. Hasil kajian akan dilaporkan kepada BBKSDA Papua dan akan dijadikan dasar untuk menyusun strategi konservasi, perlindungan habitat, dan pengelolaan kawasan.