Berita
DARI HUTAN KE HARAPAN: PT BIA INISIASI SEKOLAH LAPANG KARET UNTUK MASYARAKAT KAMPUNG SEKITAR
14 Juli 2025
Merauke, 14–16 Juli 2025 – PT Bio Inti Agrindo (PT BIA) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui penyelenggaraan Sekolah Lapang Karet bertema “Belajar Menyadap, Menuai Harapan”. Kegiatan ini diikuti oleh 78 peserta dari 8 kampung yang berada di distrik Muting dan Ulilin, dan menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan potensi karet alam di wilayah tersebut yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
Selama tiga hari, pada 14–16 Juli 2025, pelatihan diselenggarakan di tiga klaster wilayah berdasarkan kedekatan lokasi kampung. Kegiatan berlangsung di Klaster Selil; Klaster Waan yang mencakup Kampung Waan, Kolam, dan Selauw; serta Klaster Muting yang mencakup Kampung Muting, Pachas, Boha, dan Kindiki.
Para peserta merupakan masyarakat kampung yang memiliki tanaman karet dan menunjukkan minat untuk mengelola kebun karet secara lebih optimal. Mereka dibimbing langsung oleh tenaga ahli dari Perumda Kahyangan, Jember – Jawa Timur, untuk mempelajari teknik penyadapan yang tepat dan berkelanjutan. Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya pengelolaan kebun karet yang sehat dan produktif.
“Penyadapan bukan sekadar memotong kulit pohon, tetapi memotong jalan menuju masa depan yang lebih baik. Teknik yang benar menjaga pohon tetap sehat dan membuka peluang peningkatan penghasilan keluarga,” ujar Penanggung Jawab Program Ekonomi – ECCDP PT BIA dalam pembukaan acara.
Selain praktik penyadapan langsung, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif yang memberi ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam menyadap karet. Suasana pembelajaran yang partisipatif ini mendorong kolaborasi dan semangat belajar bersama demi masa depan ekonomi yang lebih baik.
PT BIA berharap, Sekolah Lapang ini dapat mendorong pemanfaatan secara optimal kebun-kebun karet yang telah dimiliki masyarakat, sehingga mampu meningkatkan produksi dan kualitas lateks. Selain memperkuat posisi petani lokal dalam rantai pasok karet, pelatihan ini juga diharapkan menjadi langkah awal menjadikan penyadapan sebagai usaha keluarga yang bernilai ekonomis dan berkelanjutan di wilayah Papua Selatan.