Secara Resmi PT.BIA Menyerahkan 100% Lahan Plasma Kepada Masyarakat Pemilik Ulayat

Merauke, 20 Agustus 2021, PT.Bio Inti Agrindo (PT.BIA) menyerahkan secara keseluruhan areal plasma kepada masyarakat pemilik ulayat yang tergabung dalam Koperasi Mandob Sejahtera, total areal yang diserahkan yakni 6.867 Ha.

Penandatanganan addendum perjanjian penyerahan areal plasma ini di dahulukan dengan beberapa pertemuan sebelumnya yang dihadiri oleh pihak-pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun secara daring (mengingat tingginya kasus positive Covid-19 di wilayah Merauke). Masing-masing pihak telah mengerti dan akhirnya sepakat atas butir-butir yang tertera di dalamnya.

Secara konsisten sejak 2016 PT.BIA melakukan pembagian Plasma secara bertahap, diawali dengan pembentukan koperasi, pembagian plasma tahap 1, kemudian penyerahan areal Plasma tahap 2 (tahap akhir) pada Agustus ini. Kebun Plasma memberikan tambahan pemasukan dan terus meningkat seiring dengan rencana panen atas plasma tahap 2

Plasma di PT.BIA/ Koperasi Mandob Sejahtera bermitra dengan perusahaan, tak hanya memastikan suplai TBS (tandan buah segar) kelapa sawit, namun juga turut berkontribusi dalam menghasilkan produk sawit yang berkelanjutan sesuai dengan standar ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil).

Sebagai wujud nyata atas komitmen perusahan untuk membantu petani plasma agar terus berkembang, perusahan memberikan pendampingan teknis, seminar juga pelatihan untuk meningkatkan produktifitas dan juga menerapkan praktek terbaik perkebunan berkelanjutan.

Atas realisasi Kebun Plasma ini, maka PT.BIA telah memenuhi Peraturan Pertanian Indonesia dengan No. 26/Permentan/OT.140/2/2007 sekaligus beyond to Corporate Citizenship yakni dengan memberikan kontribusi positive sebanyak-banyaknya kepada masyarakat sekitar.     

Mewakili seluruh masyarakat, Ketua Koperasi Serba Usaha PPS Mandob Sejahtera Bapak Charles Mahuze Milafo menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT.BIA yang telah melengkapi kebun Plasma sebanyak 20%, ujar Charles mengakhiri agenda sambutan perjanjian addendum.

Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden Direktur PT.BIA Kong Byoung Sun, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMK Merauke Pertanian Merauke Eric Y.B Rumlus S.sos, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Merauke Ratna Lauce M.Si serta Pengurus Koperasi Charles Mahuze, Stevanus Silau Mahuze, Donatur Mahuze Kewam, Emanuel Ruseno Mahuze, Rosalino Mahuze Milafo serta LSM dan beberapa karyawan PT.BIA, kegiatan berlangsung dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat di Hotel Swisbell Merauke.

tautan : https://infopublik.id/kategori/nusantara/557936/secara-resmi-pt-bia-menyerahkan-100-lahan-plasma-kepada-masyarakat-pemilik-ulayat

PROGRESS
2020.02.12PT BIA received complaints from the Bentala Pusaka Foundation regarding the demolition of a sacred site of Yawantop, the Indigenous peoples of Malind and Wambon Tekamerop. Allegedely, the Company had destroyed sacred site used to perform traditional rituals. A field verification was immediately carried out and it was discovered that the area in question was a category HCV 4 area which according to the testimony of the Basik-Basik clan, was a natural well of 0.2 ha
2020.02.20Public consultations related to the clarification and rehabilitation of high conservation value areas have been carried out with LMA, indigenous communties, and local NGOs with the consultations also being attended by local governments bringing the total attendance to 66 people.
2020.03..12A traditional ceremony has been held between the clans involved, the company and also the local community. Followed by rehabilitation (replanting) with the plants requested by the clan on April 4, 2020.
2020.04.04At present, the Case has been listed as Resolved and continues to be monitored by the HCV team who also collaborates with the VMT (Village Monitoring Team) that has been formed comprised of members of the indigenous community itself.
PROGRESS
2019.12.19Four civic groups (KTNC Watch, PUSAKA, SKP-KAMe and WALHI Papua) submitted a complaint to KNCP regarding the development and production of palm oil.
2020.2.12The company submitted their response to the complaint
2020.3.9Complainant submitted an additional statement
2020.3.17KNCP Initial Assessment results and mediation process is announced
2020.8.201st Mediation Committee meeting (explained implementation of NDPE policy, etc.)
2020.9.18Initial assessment completed
2020.12.22nd Mediation Committee meeting (provided further explanations on implementation of NDPE policy and other inquiries)
2020.12.16Parties agreed to further mediation procedures, extension of deadline
2021.6.233rd Mediation Committee meeting → an agreement was not reached
2021,11Iin response to KNCP request, the company submits its opinion on the KNCP Final Statement draft
2022.1.18KNCP Final Statement is announced
The KNCP published its Final Statement on January 13, 2022. The statement indicated that KNCP did not accept the complainants' claim, but recommended that POSCO International should continue with its current efforts to implement active environmental and social policies and communicate with stakeholders in the future. In response, POSCO International submitted a performance report to KNCP on July 29, 2022, detailing the progress of their ESG activities, including the implementation of the NDPE policy in accordance with the recommendations.